Walisongo

 

Walisongo adalah suatu Dewan Da’wah atau dewan Mubaligh yang terdiri dari Sembilan orang atau dalam bahasa jawa artinya songo. Dewan ini memiliki sebuah misi yakni menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Meski jumlah orang yang ada dalam dewan Mubaligh ini lebih dari Sembilan orang, namun namanya tetap wali songo karena anggota yang meninggal akan digantikan oleh orang lain sehingga jumlahnya tetap Sembilan.

Walisongo sebenarnya didirikan atas prakarsa dari Sultan Muhammad I yang saat itu memerintah di kerajaan Turki, dan setelah menanyakan kepada para pedagang muslim yang berasal dari Gujarat India tentang perkembangan agama Islam . Dari pedagang tersebut beliau mendapat informasi bahwa di Pulau Jawa terdapat dua kerajaan Hindu yang besar yakni kerajaan Majapahit dan kerajaan Pajajaran, namun terdapat beberapa keluarga muslim yang terdapat disana karena perkawinan para pedagang ini dengan penduduk lokal.

Atas kondisi tersebut Sultan Muhammad I mengirim surat ke para pembesar Islam di Afrika dan timur tengah untuk meminta mereka mengirim ulama – ulama yang memiliki karomah untuk dikirim ke pulau Jawa. Dan terkumpul Sembilan orang ulama tersebut, maka diberilah nama Walisongo sebagai dewan da’wahnya. Dewan ini diberi merupakan dewan Walisongo periode pertama yang terbentuk pada tahun 808 Hijriyah atau tahun 1404 masehi.

Dan setelah sampai di Jawa, menetaplah mereka secara damai di beberapa kota tersebar di pulau Jawa, adapun dewan wali ini adalah :

1. Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki beliau berdakwah di Jawa Bagian timur. Dan beliau wafat di Gresik pada tahun 1419 masehi.
2. Maulana Ishaq, berasal dari samarkan (dekat Burhara, Rusia Selatan), memiliki keahlian dalam bidang pengobatan. Beliau tidak menetap di Jawa namun pindah ke daerah Pasai atau Singapura sekarang dan wafat di sana.
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubra, beliau berasal dari Mesir dan berda’wah keliling jawa dan beliau wafat di Trowulan , Mojokerto Jatim
4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, beliau berasal dari Maghrib Maroko sekarang. Wafat di tahun 1465 M dna dimakamkan di Klaten, Jawa tengah
5. Maulana Malik Isro’il yang berasal dari Turki, wafat di tahun 1435 masehi di Gunung Santri Cilegon.
6. Maulana Muhammad Ali Akhbar, berasal dari Persia atau Iran sekarang. Wafat di tahun 1435 di Gunung Santri  Cilegon
7. Maulana Hasanuddin, berasal dari Palestina dan wafat di tahun 1462 M dimakamkan di Masjid Banten Lama.
8. Maulana Aliyuddin juga berasal dari Palestina, wafat di tahun 1462 dan dimakamkan di Masjid Banten Lama.
9. Syeh Subakir berasal dari Persia, dan setelah bekerja berkeliling kembali ke Persia pada tahun 1462 dan wafat di sana.

Walisongo Periode Kedua

 

Meninggalnya beberapa anggota dewan Wali ini menyebabkan kekosongan dan masuklah 3 orang yang menggantikan tiga wali lain yang sudah wafat.

1. Raden Ahmad Ali Rahmatullah, datang pada tahun 1421 menggantikan Malik Ibrahim yang wafat pada tahun 1419. Beliau berasal dari Cempa – Muangthai Selatan. Dikenal sebagai Sunan Ampel.
2. Sayyid Ja’far Shodiq, berasal dari Palestina yang menggantikan Malik Isro’il yang meninggal pada tahun 1436. Beliau tinggal di Kudus Jawa tengah dan dikenal sebagai Sunan Kudus.
3. Syarif Hidayatullah yang berasal dari Palestina, menggantikan Maulana Ali Akbar yang wafat pada tahun 1435 M.

 

Wali Songo Periode Ketiga

 

Tahun 1463 M, masuklah 4 wali yang menjadi anggota Walisongo yaitu :

1. Taden Paku atau Syeh Maulana A’inul Yaqin kelahiran Blambangan Jawa Timur dan putra dari Syeh Maulana Ishak dan putrid Sekardadu. Beliau menggantikan ayahnya yang pindah ke Pasai , dan bertempat tinggal di Giri. Dikenal sebagai Sunan Giri dan makamnya ada di Gresik Jawa Timur
2. Raden Said atau Sunan Kalijaga, kelahiran Tuban, Jawa Timur. Beliau putra adipati Wilwatikta di tuban. Sunan Kalijaga menggantikan syeh Subakir yang kembali ke Persia.
3. Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang, lahir di Ampel Surabaya beliau adalah putra dari Sunan Ampel . Sunan Bonang menggantikan Maulana Hasanuddin yang wafat di tahun 1462.
4. Raden Qosim atau sunan Drajad. Beliau kelahiran Surabaya, putra Sunan Ampel menggantikan Maulana Aliyyudin yang wafat tahun 1462.

 

Walisongo Period eke empat

 

Tahun 1466 diangkat dua wali yang menggantikan dua wali yang sudah wafat yaitu :

1. Raden Hasan atau Raden Fattah atau Raden Patah, beliau adalah murid Sunan Ampel yang juga merupakan putra dari Raja Brawijaya Majapahit. Terkenal sebagai pendiri Masjid Demak dan juga Raja dari kerajaan Demak.
2. Fathullah Khan, putera dari Sunan Gunung Jati yang dipilih sebagai walisongo untuk membantu ayahnya yang sudah berusia lanjut.

 

Walisongo Period eke lima

 

Periode masuknya Sunan Muria atau Raden Umar Said putra dari Sunan Kalijogo menggantikan wali yang wafat.

 

Beberapa pendapat tentang Walisongo masih ada beberapa orang lagi, namun khalayak luas lebih banyak mengenal Walisongo tersebut berdasarkan nama – nama berikut :

1. Syeh Maulana Malik Ibrahim
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Drajad
6. Sunan Muria
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Gunung Jati